LAMONGAN, PustakaJC.co - Mangrove bukan sekadar deretan pohon di pesisir. Bagi Wakil Bupati Lamongan, Mas Dirham Akbar Aksara, mangrove adalah “tameng hidup” yang melindungi laut dan manusia dari ancaman abrasi, gelombang badai, hingga perubahan iklim.
Wakil Bupati Lamongan, Mas Dirham Akbar Aksara, menegaskan pentingnya ekosistem mangrove sebagai benteng alami pesisir. Selain mencegah abrasi dan erosi, mangrove juga berperan menjaga kualitas air, menjadi habitat berbagai spesies, serta sumber penghidupan bagi masyarakat nelayan. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Kamis, (21/8/2025).
“Melihat potensi dan fungsi penting mangrove, Pemkab Lamongan terus melakukan konservasi. Tidak hanya rutin menanam, tapi juga merawat dengan aktif membersihkan area mangrove,” ujar Dirham, Rabu, (20/8/2025).
Kabupaten Lamongan sendiri memiliki garis pantai sepanjang 47 kilometer dengan hutan mangrove seluas 135,5 hektare. Dari total itu, 85 persen berada di Kecamatan Brondong dan 15 persen di Kecamatan Paciran.
Menurutnya, keberadaan mangrove juga menjadi salah satu solusi menghadapi krisis iklim yang kini semakin nyata.
“Kesadaran kolektif adalah kunci. Merawat mangrove berarti menjaga pesisir kita dari krisis iklim sekaligus memastikan masa depan generasi mendatang,” tegasnya.
Mas Dirham menambahkan, Pemkab Lamongan telah menggandeng berbagai pihak mulai dari kelompok nelayan, komunitas pecinta lingkungan, hingga lembaga pendidikan untuk bersama-sama menjaga ekosistem mangrove. Harapannya, kerja sama ini mampu menciptakan lingkungan pesisir yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan langkah nyata konservasi dan dukungan masyarakat, Lamongan berkomitmen menjadikan mangrove bukan hanya sebagai pelindung pesisir, tetapi juga sebagai warisan alam yang memberi manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial bagi generasi selanjutnya. (ivan)