Menurutnya, beras merupakan kebutuhan konsumsi tertinggi rumah tangga. Karena itu, ketika harga beras naik, daya beli masyarakat langsung terpengaruh. Melalui pasar murah, distribusi beras dapat dilakukan lebih cepat dan lebih mudah dijangkau masyarakat.
“Kalau beras naik, masyarakat tidak mudah menjangkau sesuai pemenuhan kebutuhan. Maka beras harus didistribusikan dengan cara yang memudahkan bagi masyarakat salah satunya mengadakan pasar murah,” ungkapnya
Khofifah juga menyoroti realisasi distribusi beras Bulog yang masih rendah. Dari total stok SPHP 173 ribu ton yang tersedia, baru sekitar 6,17 persen yang tersalurkan per tanggal 26 Agustus 2025. Salah satu kendala, kata Khofifah, terletak pada sistem aplikasi yang belum berjalan lancar.
“Ada yang sudah apply sampai tiga minggu tapi ada yang belum cair, ada juga yang lancar. Maka perlu ada langkah bersama antara Bulog dan Bapanas agar distribusi beras tidak tersendat,” jelasnya.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                