Teatrikal Perobekan Bendera Gema Persatuan dan Gotong Royong Warga Surabaya

pemerintahan | 22 September 2025 18:19

Teatrikal Perobekan Bendera Gema Persatuan dan Gotong Royong Warga Surabaya
Barisan pembawa Merah Putih tampil di hadapan para veteran pada Teatrikal Perobekan Bendera di halaman Hotel Majapahit, Surabaya. (dok jatimpos)

SURABAYA, PustakaJC.co - Pertunjukan Teatrikal Kolosal Perobekan Bendera “Surabaya Merah Putih” berlangsung meriah di halaman Hotel Majapahit, Minggu, (21/9/2025). Ribuan warga, wisatawan, hingga veteran tampak antusias menyaksikan peristiwa bersejarah itu.

 

Teatrikal diperankan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, seniman, dan Arek-arek Suroboyo. Nuansa 1945 dihidupkan lewat kolaborasi teater, tari, ludruk lawasan, musik keroncong, seni instalasi, hingga parade sepeda kuno. Dilansir dari jatimpos.co, Senin, (21/9/2025).

 

Wali Kota Eri Cahyadi yang memerankan Residen Soedirman menegaskan, teatrikal ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi pengingat pengorbanan rakyat Surabaya.

 

 

“Jangan pernah hilang sejarah bagaimana Arek-arek Suroboyo merobek bendera biru Belanda, menjadi Merah Putih. Dari sini kita belajar kejujuran, cinta kasih, dan semangat gotong royong,” ujarnya.

 

 

 

Ia berharap pesan kebersamaan dan kekeluargaan yang diwariskan para pejuang terus hidup dalam jiwa warga Surabaya.

 

“Filosofi mengibarkan bendera Merah Putih adalah mengibarkan persatuan, mengibarkan merdeka dari kemiskinan dan kebodohan. Surabaya harus sejahtera dengan gotong royong,” tambahnya.

 

Acara ini dihadiri DPRD Surabaya, Forkopimda, LVRI, jajaran perangkat daerah, hingga berbagai elemen masyarakat.

 

 

Tak hanya menjadi tontonan sejarah, teatrikal ini juga menjadi ruang edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa. Banyak orang tua tampak mengajak anak-anak mereka untuk menyaksikan langsung jalannya pertunjukan.

 

Bagi para veteran, teatrikal ini menghadirkan kembali kenangan perjuangan. 

 

“Saya merinding menyaksikan adegan perobekan bendera. Semangatnya masih terasa sampai sekarang,” ungkap salah seorang veteran yang hadir.

 

 

 

 

Dengan semangat kebersamaan yang digaungkan, teatrikal kolosal ini bukan hanya peringatan sejarah, melainkan juga ajakan nyata agar warga Surabaya terus menjaga persatuan dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. (ivan)