Bagi diaspora, momen ini bukan sekadar seremoni. Glory Lamria, mahasiswa Columbia University, menyebut kunjungan Presiden sebagai kebanggaan.
“Bangga sekali, apalagi ini kesempatan menyampaikan aspirasi warga Indonesia di luar negeri,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Dimas, mahasiswa New York University.
“Sebagai mahasiswa saya bangga, karena Indonesia bisa berbicara di forum dunia,” katanya.