“Pesantren membentuk wajah Islam Indonesia yang damai, inklusif, sekaligus terbuka terhadap budaya mana pun tanpa kehilangan jati diri,” tandas Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian ini.
Peringatan Hari Santri 2025 kali ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya karena diwarnai program sosial, salah satunya layanan cek kesehatan gratis di berbagai pesantren, terutama di Jawa Timur.
Acara Ithlaq di Tebuireng menjadi refleksi historis sekaligus proyeksi masa depan Indonesia. Melalui peran santri dan pesantren, pemerintah berharap Indonesia semakin kokoh sebagai bangsa religius, toleran, dan berdaya saing global. (ivan)