
Menurut data APJII, penetrasi internet di Jawa Timur mencapai 81,79 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Indeks kegemaran membaca masyarakat Jatim tahun 2024 tercatat 77,15, naik dari 69,78 pada 2023, menempatkan Jawa Timur di urutan ketiga nasional setelah DIY dan Bangka Belitung.
Tiat menutup, bahwa peningkatan literasi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kolaborasi seluruh elemen masyarakat diperlukan agar perpustakaan benar-benar menjadi pusat literasi, inovasi, dan pemberdayaan.
Dengan layanan buka malam dan program Dulurku, literasi di Jawa Timur kini lebih mudah dijangkau, membuka peluang bagi seluruh masyarakat untuk menjadi lebih cerdas dan produktif. (ivan)