
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jatim, R. Henggar Sulistiarto bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim, Joko Irianto.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim, Joko Irianto menambahkan, evaluasi dilakukan setiap bulan terhadap proyek fisik maupun nonfisik.
“Memang di awal tahun serapan agak lambat, tapi di pertengahan hingga akhir tahun biasanya meningkat. Pendidikan dan kesehatan cenderung cepat, sementara proyek jalan atau gedung baru berjalan di tengah tahun. Semua kami kawal agar APBD benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” jelas Joko.
Selain penyerapan, Pemprov juga menekankan penggunaan produk dalam negeri melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“TKDN masih rendah, maka kami tekankan OPD untuk memprioritaskan produk lokal,” katanya.