Dampak Nyata Dukungan Dinas Peternakan Jatim Perkuat Peternak dan Produksi Telur

pemerintahan | 14 November 2025 14:13

Dampak Nyata Dukungan Dinas Peternakan Jatim Perkuat Peternak dan Produksi Telur
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani saat hari telur sedunia. (dok disnak)

SURABAYA, PustakaJC.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan Jatim terus memperkuat dukungan bagi peternak ayam petelur di berbagai daerah. Dukungan ini berdampak nyata pada penurunan Harga Pokok Produksi (HPP) dan menjaga stabilitas harga telur, sekaligus memperkuat ketahanan dan kemandirian peternak di Jawa Timur.

 

 

 

 

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, diwakili Ahmad Riza Muzammil, Kepala Bidang Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan, mengatakan bahwa berbagai langkah penguatan telah dilakukan untuk memastikan usaha peternak kecil dan menengah tetap berjalan lancar.

 

“Dampak nyata dari dukungan yang diberikan adalah turunnya HPP. Harga telur kini relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan seperti sebelumnya,” ujar Kadisnak Jatim  Indyah Aryani, yang diwakili Ahmad Riza Muzammil, Kepala Bidang Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan kepada PustakaJC.co, Kamis, (13/11/2025).

 

 

 

 

 

 

 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung telur ayam ras di peternakan ayam di Desa Kambingan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, (17/11/2019). 

 

 

 

 

 

 

Menurutnya, sebelum adanya dukungan, biaya pakan sering membuat harga telur fluktuatif dan memberatkan peternak. Kini, dengan biaya produksi lebih terkendali, peternak bisa fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi telur.

 

Masih terkait Dukungan Dinas Peternakan Jatim Perkuat Peternak dan Produksi Telur, Dinas Peternakan Jatim juga menyiapkan strategi jangka panjang untuk memperkuat kemandirian peternak. 

 

“Kami mendorong peternak untuk bergabung atau membentuk koperasi agar lebih mudah bermitra dengan petani jagung maupun Perum Bulog. Kami juga mengimbau petani jagung untuk meningkatkan produktivitas dan menghindari panen tebon terlalu dini,” tukas Riza.

 

 

 

 

 

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan rantai pasok pakan yang efisien dan berkelanjutan, sehingga stabilitas produksi dan harga telur di Jawa Timur tetap terjaga.

 

Dengan pendampingan berkelanjutan, Dinas Peternakan Jatim menunjukkan komitmen nyata dalam mendorong usaha peternakan yang efisien, produktif, dan berdaya saing tinggi untuk menjaga ketahanan pangan daerah. (ivan)