SURABAYA, PustakaJC.co – Komisi C DPRD Surabaya menekankan agar seluruh proyek infrastruktur 2026, terutama pengendalian banjir senilai Rp1,1 triliun, berjalan sesuai jadwal. Wakil Ketua Komisi C, Aning Rahmawati, menegaskan keterlambatan proyek yang kerap terjadi harus menjadi evaluasi serius.
“Sepanjang 2025, keterlambatan lebih karena faktor eksternal, seperti utilitas PLN dan Telkom, bukan fisik proyek,” ujar Wakil Ketua Komisi C, Aning Rahmawati.
Untuk 2026, Komisi C menuntut proyek prioritas selesai tepat waktu, termasuk saluran Medoan–Semampir yang meliputi empat kelurahan, serta proyek versi Gunung Sari dengan nilai sekitar Rp100 miliar. Aning optimistis risiko molor bisa ditekan karena Detail Engineering Design (DED) proyek besar telah selesai pada 2025, sehingga 2026 tinggal pengerjaan lapangan. Dilansir dari jawapos.com, Senin, (24/11/2025).
Ia menambahkan, persepsi publik soal keterlambatan sering dipengaruhi musim hujan November–Mei.
“Fisik proyek menunggu hujan selesai, tapi ini tidak boleh dijadikan alasan molor,” jelas Aning.
Komisi C berencana mengawal penjadwalan dan administrasi secara ketat, memastikan serapan anggaran triwulan pertama berjalan optimal. Evaluasi bulanan dan triwulan juga disiapkan untuk memantau progres di seluruh kota.
“Tidak boleh ada proyek besar yang baru bergerak di akhir tahun. Semua harus on track,” tegasnya. (ivan)