Ia menilai anak muda memiliki kapasitas intelektual dan literasi digital lebih baik, sehingga perannya sangat krusial dalam memperkuat demokrasi. Puguh menekankan bahwa partisipasi generasi muda dibutuhkan untuk menahan laju politik post-truth, politik identitas, politik permusuhan, hingga politik uang dan intimidasi.
Menurutnya, tingginya penggunaan internet juga membawa dampak negatif, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan persekusi, terutama saat momentum pemilu.
“Karakter, moralitas, dan etika dalam bermedia sosial harus diperkuat. Itu sangat berpengaruh pada kualitas demokrasi kita,” tegasnya.