Di sisi kemudahan investasi, Khofifah menjelaskan, berdasarkan Lee Kuan Yew Institute Singapura kemudahan berinvestasi di Jatim ini tingkat daya saingnya kedua setelah DKI Jakarta. Tetapi pada daya saing untuk berusaha, Jatim paling efektif di Indonesia.
"Kami punya investment project ready to offer (IPRO) di bidang infrastruktur, manufaktur, property, pariwisata, serta KEK Singhasari dan Gresik. Karenanya, iklim investasi di Jatim harus dijaga betul agar nilainya semakin meningkat baik PMDN maupun PMA," urainya.
"Pada akhirnya ini akan dapat memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi inklusif yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” pungkas Khofifah.