Presiden Prabowo Sampaikan Duka atas Wafatnya Paus Fransiskus

parlemen | 22 April 2025 15:45

Presiden Prabowo Sampaikan Duka atas Wafatnya Paus Fransiskus
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. (dok antaranews.com)

JAKARTA, PustakaJC.co - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, Senin pagi, 21 April 2025, waktu Vatikan. Dalam pernyataannya, Presiden mengenang Paus sebagai tokoh besar yang memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan lintas bangsa.

Presiden Prabowo menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Sri Paus Fransiskus yang dikenal sebagai pemimpin Gereja Katolik dengan komitmen kuat terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas global.

“Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Sri Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan,” ujar Presiden Prabowo dalam pernyataan yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/4/2025).

Presiden juga mengingat kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 2024 sebagai momen yang sangat berkesan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberi kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Presiden Prabowo memuji warisan nilai-nilai yang terus dihidupi oleh Paus Fransiskus, termasuk kesederhanaan, keberpihakan pada kaum miskin, dan perhatian terhadap harmoni antar umat beragama.

“Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin, dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua,” lanjut Prabowo.

Mengakhiri pernyataannya, Prabowo menyampaikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus dengan penuh hormat.

“Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga kemanusiaan dan perdamaian akan selalu membekas di hati kita,” tutup Presiden RI itu.

Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka bagi banyak kalangan. Ia dikenang bukan hanya sebagai pemimpin umat Katolik dunia, tetapi juga sebagai tokoh moral yang mampu menyentuh hati masyarakat dunia lewat keteladanan hidupnya. Indonesia turut mengenang beliau sebagai sahabat dan suara damai yang lintas batas. (Ivan)