Di hadapan peserta, Khofifah juga mengingatkan bahwa Nawa Bhakti Satya sembilan prioritas pembangunan Jawa Timur harus diselaraskan dengan visi nasional Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
“Ini bukan sekadar kerja birokrasi biasa. Kita membangun masa depan bangsa,” ucap Khofifah penuh semangat.
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menambahkan, retreat ini membentuk kesamaan visi di antara para pemimpin birokrasi.
“Ini investasi jangka panjang untuk membangun birokrasi yang berdaya saing, inovatif, dan siap menghadapi tantangan zaman,” jelas Adhy.
Melalui Jatim Retreat 2025, Jawa Timur tak hanya membangun fisik infrastruktur, tapi lebih dalam membangun mentalitas baru birokrasi: cepat, tanggap, dan hadir di tengah rakyat.
Spirit kolaborasi, daya adaptasi tinggi, dan kesadaran kolektif yang dipupuk dalam Jatim Retreat 2025 menjadi bahan bakar utama Jawa Timur untuk melangkah lebih mantap menuju Gerbang Baru Nusantara gerbang masa depan Indonesia. (ivan)