Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga membuka ruang bagi buruh untuk ikut dalam proses penetapan pahlawan nasional dari kalangan pekerja. Ia meminta agar serikat-serikat buruh berembuk dan mengusulkan nama berdasarkan kesepakatan bersama.
“Tokoh-tokoh masyarakat dan buruh sampaikan ke saya, ‘Pak, kenapa pahlawan nasional enggak ada dari kaum buruh?’ Saya tanya balik, ‘Kalian ada saran enggak?’ Mereka bilang, ‘Bagaimana kalau Marsinah, Pak?’” tutur Presiden RI ke-Delapan itu.
Pernyataan itu mendapat sambutan hangat dari peserta aksi yang hadir. Momen tersebut menjadi simbol penghargaan negara terhadap sejarah perjuangan kaum pekerja.
Peringatan Hari Buruh 2025 tidak hanya menjadi ajang seremonial tahunan, tetapi juga momentum penting yang menunjukkan komitmen negara terhadap keadilan sosial dan penghargaan terhadap kontribusi para pekerja. Ajakan Prabowo untuk mengusulkan pahlawan nasional dari kalangan buruh menjadi sinyal kuat bahwa sejarah pekerja akan mendapatkan tempat dalam narasi besar bangsa. (ivan)