Nurul juga memberi apresiasi khusus untuk petugas kebersihan yang disebutnya sebagai “garda terdepan perubahan.”
Hadir dalam rakor ini lintas sektor: Dinas Perdagangan, DLH, DPMD, Unigoro, kepala pasar, pemerhati lingkungan, dan ketua World Cleanup Day (WCD) Bojonegoro. Semua menyatukan visi untuk menjadikan pasar tradisional lebih dari sekadar tempat jual beli melainkan ruang publik yang bersih, sehat, dan manusiawi.
GERNAS MAPAN bukan gerakan musiman. Ini adalah revolusi budaya bersih yang dibangun dari gotong royong. Di Bojonegoro, mimpi pasar sehat bukan lagi angan, tapi sudah mulai jadi kenyataan.
Dengan kepemimpinan tegas, kolaborasi semua pihak, dan semangat perubahan, pasar-pasar tradisional di Bojonegoro siap naik kelas. Bojonegoro tak mau Cuma jualan slogan. Mereka sudah mulai bekerja. (ivan)