“Batik bukan hanya warisan budaya, tapi juga potensi ekonomi kreatif yang patut ditampilkan dalam momen perdagangan antardaerah seperti ini,” tambah Busrul.
Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. Dalam sambutannya, Khofifah menyebut bahwa misi dagang ini berhasil mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 1,05 triliun, tertinggi sepanjang tahun 2025.
“Ini menunjukkan bahwa kerja sama antarprovinsi dapat memperkuat rantai pasok dan kemandirian pasar domestik. Perdagangan yang tumbuh sehat antar daerah akan menopang ekonomi nasional secara berkelanjutan,” ujar Khofifah.
Keterlibatan aktif Bank Jatim dalam misi dagang ini memperlihatkan peran strategis lembaga keuangan daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor UMKM. Dengan kolaborasi dan keberlanjutan, UMKM di Jawa Timur diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan berdaya saing tinggi. (ivan)