BALIKPAPAN, PustakaJC.co - Bank Jatim terus memperkuat perannya dalam mendorong konektivitas perdagangan antar daerah. Dalam Misi Dagang dan Investasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Balikpapan, Bank Jatim hadir tak sekadar sebagai pendamping, tetapi sebagai fasilitator pertumbuhan UMKM binaan agar mampu bersaing di pasar nasional.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menunjukkan dukungan konkret terhadap program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan berpartisipasi aktif dalam gelaran Misi Dagang dan Investasi yang digelar di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan. Kegiatan ini mempertemukan pelaku usaha dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur untuk memperluas jaringan perdagangan antarprovinsi. Dilansir dari surabayapagi.com, Selasa, (13/5/2025).
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menyampaikan bahwa misi dagang ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang Bank Jatim dalam mendampingi UMKM, mulai dari aspek pembiayaan hingga pengembangan pasar.
“Kami tidak hanya mendanai, tetapi juga mengawal pertumbuhan UMKM melalui pelatihan, promosi, dan perluasan jejaring pasar. Kehadiran UMKM binaan kami di Balikpapan adalah bentuk konkret dari misi itu,” jelas Busrul.
Pada kegiatan tersebut, Bank Jatim mengikutsertakan sejumlah pelaku UMKM binaan yang bergerak di bidang kuliner dan industri kreatif, seperti produk kue khas berbahan dasar apel, olahan kacang dengan berbagai varian rasa, serta batik bermotif tradisional asal Pacitan. Keikutsertaan mereka diharapkan dapat membuka peluang baru di pasar Kalimantan Timur serta memperluas jangkauan distribusi produk.
Sebagai bagian dari penguatan budaya lokal, Bank Jatim juga menghadirkan pertunjukan Wastra Batik dari UMKM binaan Batik Puspita yang ditampilkan oleh Raka–Raki Jawa Timur.
“Batik bukan hanya warisan budaya, tapi juga potensi ekonomi kreatif yang patut ditampilkan dalam momen perdagangan antardaerah seperti ini,” tambah Busrul.
Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. Dalam sambutannya, Khofifah menyebut bahwa misi dagang ini berhasil mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 1,05 triliun, tertinggi sepanjang tahun 2025.
“Ini menunjukkan bahwa kerja sama antarprovinsi dapat memperkuat rantai pasok dan kemandirian pasar domestik. Perdagangan yang tumbuh sehat antar daerah akan menopang ekonomi nasional secara berkelanjutan,” ujar Khofifah.
Keterlibatan aktif Bank Jatim dalam misi dagang ini memperlihatkan peran strategis lembaga keuangan daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor UMKM. Dengan kolaborasi dan keberlanjutan, UMKM di Jawa Timur diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan berdaya saing tinggi. (ivan)