NGAWI, PustakaJC.co - Produksi padi Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Kabupaten Ngawi tampil sebagai salah satu kontributor utama, dengan produktivitas yang konsisten tinggi dari tahun ke tahun.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa provinsi yang dipimpinnya kembali mencatatkan diri sebagai daerah dengan produksi padi tertinggi secara nasional. Salah satu daerah yang berperan besar dalam capaian ini adalah Kabupaten Ngawi. Dilansir dari antaranews.com, Senin, (26/5/2025).
“Salah satunya di Ngawi ini yang dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia,” ujar Khofifah saat kunjungan kerja di Ngawi bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Menurut Khofifah, hingga 23 Mei 2025, stok beras di Bulog Kanwil Jatim telah mencapai 868.208 ton atau 22,45 persen dari total stok nasional. Angka ini menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap cadangan beras nasional.
Ia juga menyoroti keberhasilan Ngawi dalam memaksimalkan pemanfaatan pupuk organik dan alat mesin pertanian (alsintan), yang mampu mendorong percepatan masa tanam serta menekan kerugian hasil panen.
“Jadi IP (Indeks Pertanaman) Kabupaten Ngawi per dua tahun bisa sampai tujuh kali masa tanam, ini luar biasa,” ungkap Gubernur Jatim.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, produksi padi tahun 2024 tercatat sebesar 778 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), naik dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 771 ribu ton.
Sementara luas tanam padi di Ngawi pada 2024 mencapai 144.896 hektare. Pemerintah pusat menargetkan pada 2025 luas tanam di kabupaten ini meningkat menjadi 180 ribu hektare, sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional.
Khofifah juga melaporkan bahwa serapan beras oleh Bulog Kanwil Jatim dari Februari hingga 22 Mei 2025 telah mencapai 478.757 ton dari target 585.581 ton atau setara 81,76 persen. Beras dari Ngawi menjadi salah satu sumber serapan utama.
Ia mengajak seluruh pihak dalam ekosistem pertanian, termasuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), untuk terus menjaga dan meningkatkan capaian ini demi mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan pusat, serta kolaborasi lintas sektor di tingkat daerah, Ngawi semakin memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan strategis di Jawa Timur dan Indonesia. (ivan)