Jawa Timur Mantapkan Peran sebagai Mitra Kunci Ibu Kota Nusantara

parlemen | 08 Juli 2025 07:20

Jawa Timur Mantapkan Peran sebagai Mitra Kunci Ibu Kota Nusantara
Gubernur Jawa Timur Khofifah yang penuh dengan kasih sayang konsisten mengembangkan kemajuan Jawa Timur 2025. (dok radargresik)

SURABAYA, PustakaJC.co – Komitmen Jawa Timur dalam memperkuat posisinya sebagai mitra strategis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus ditunjukkan melalui langkah konkret. Visi Gerbang Baru Nusantara yang dimotori oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjadi pondasi penting bagi arah pembangunan jangka menengah dan panjang Jawa Timur, sekaligus pengungkit pertumbuhan kawasan timur Indonesia.

Anggota DPD RI asal Jatim, Lia Istifhama, menyatakan kebanggaannya atas visi tersebut. Menurutnya, Jawa Timur tak hanya menjadi pintu gerbang fisik, tetapi juga pusat suplai logistik, pangan, dan industri menuju IKN di Kalimantan. Dilansir dari radargresik.id, Selasa, (8/7/2025).

“Kita melihat Jawa Timur membangun konektivitas ekonomi yang kuat, bukan hanya antarkabupaten tapi juga dengan lebih dari 20 provinsi di Indonesia Timur. Ini potensi luar biasa untuk menopang kebutuhan logistik dan bahan pokok IKN,” ujar Ning Lia, Senin, (7/7/2025).

Dalam catatan 2024, nilai perdagangan antarwilayah Jawa Timur mencapai Rp214 triliun, membuktikan efisiensi logistik dan daya saing komoditas unggulan daerah.

Lia juga menekankan bahwa misi dagang rutin Pemprov Jatim bukanlah seremoni belaka, melainkan solusi konkret terhadap kebutuhan riil di Indonesia bagian timur.

 

“Misi dagang membuka pasar baru untuk petani, peternak, dan pelaku UMKM Jatim. Ini bentuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan saling menguatkan,” tegasnya.

Dari sektor riil, Jawa Timur mengukuhkan posisinya sebagai lumbung pangan nasional:

•Luas tanam padi tertinggi di Indonesia

•Sentra produksi tebu hingga 20 ton per hektare (rata-rata nasional hanya 5 ton)

•Kontributor utama produksi ayam, daging sapi, telur, dan jagung

“Ketahanan pangan adalah fondasi kedaulatan ekonomi. Data ini harus masuk dalam dokumen perencanaan seperti RPJMD agar terarah dan berkelanjutan,” tambah Lia.

Simbol Surya Majapahit, yang diadopsi dalam visi Gerbang Baru Nusantara, dinilai Lia sebagai penguat identitas historis dan nasionalisme daerah.

Surya Majapahit bukan sekadar ornamen, tapi pengingat bahwa Nusantara pernah terkoneksi lewat kekuatan laut dan darat. Sekarang Jatim sedang membangunnya kembali melalui logistik dan konektivitas modern,” jelas DPD RI itu.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah dalam Sidang Paripurna DPRD Jatim menyampaikan bahwa lambang ini lahir dari kajian sejarah bersama akademisi. Ia menegaskan bahwa logo tersebut menjadi dasar narasi besar pembangunan Jawa Timur sebagai pintu utama Indonesia bagian timur dan penguat eksistensi IKN.

“Luas tanam padi kita tertinggi di Indonesia, produktivitas tebu kita luar biasa. Di beberapa sentra sudah mencapai 20 ton per hektare,” ucap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Tanjung Perak menjadi simpul utama tol laut nasional. Ini penguatan posisi Jatim sebagai hub logistik Nusantara,” lanjut Khofifah.

Dengan keunggulan sektor pangan, kekuatan logistik, dan narasi sejarah yang solid, Jawa Timur kian siap menjadi poros utama konektivitas nasional. Visi Gerbang Baru Nusantara bukan sekadar wacana, tapi langkah strategis yang menjadikan Jatim mitra utama pembangunan IKN dan masa depan Indonesia Timur. (ivan)