SURABAYA, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan langkah nyata menjaga keamanan di daerahnya bukan lewat pembentukan pasukan baru, melainkan dengan menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
Hal itu ia sampaikan menanggapi wacana pembentukan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) yang sempat mencuat pasca unjuk rasa di sejumlah kota di Jatim pekan lalu. Dilansir dari metrotv, Senin, (8/9/2025).
“Siskamling yang sudah ada, ronda malam yang sudah berjalan, semua kami minta diaktifkan kembali. Prinsipnya, warga jaga warga, RT jaga RT, RW jaga RW,” kata Khofifah dalam keterangan resmi, Minggu,(7/9/2025).
Sikap ini dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim Nomor 100.3/3432/013.1/2025 tentang Peningkatan Upaya Pencegahan Gangguan Keamanan, Ketertiban Umum, dan Ketentraman Masyarakat.
Khofifah menegaskan, kunci rasa aman terletak pada kekompakan di lini terkecil masyarakat.
“Unit terkecil masyarakat harus lebih solid. Kita semua butuh suasana aman, damai, dan kondusif. Warga jaga warga menjadi kunci utama menciptakan rasa aman bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah meluruskan soal keterlibatan ormas dalam pengamanan lingkungan. Ia menegaskan, peran tersebut sifatnya hanya imbauan.
“TNI melalui Aster Panglima TNI mengajak ormas, termasuk GM FKPPI, untuk mengambil bagian dalam pengamanan masyarakat swakarsa. Semua tetap terkoordinasi dengan TNI, Polri, dan aparat terkait agar sesuai hukum dan menjaga persatuan,” jelasnya.
Dengan langkah ini, Jawa Timur diharapkan tetap terjaga kondusivitasnya, tanpa menimbulkan kegaduhan baru. Siskamling kembali dihidupkan, semangat kebersamaan digelorakan. (ivan)
