SIDOARJO, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan seluruh biaya layanan kesehatan korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, ditanggung pemerintah. Pasien yang dirawat di RSUD akan dibiayai Pemkab, sementara yang berada di rumah sakit non-RSUD ditanggung penuh oleh Pemprov Jatim.
“Untuk layanan kesehatan berbasis RSUD akan ditanggung pemkab, sedangkan yang non-RSUD ditanggung Pemprov. Jadi tidak ada keluarga santri yang terbebani,” tegas Khofifah, dilansir dari jawapos.com, Rabu, (13/9/2025).
Khofifah merespons cepat sejak menerima laporan saat berada di Palembang. Ia langsung berkoordinasi dengan Wakil Gubernur, Sekda, BPBD, serta Dinas Sosial. Pemprov juga menyiapkan dapur umum, suplai oksigen, air, serta pendampingan bagi keluarga korban.
Terkait evakuasi, Khofifah menegaskan penggunaan ekskavator dibatasi demi keselamatan. Basarnas mengutamakan cara manual agar reruntuhan tidak makin ambruk.
“Proses evakuasi terus dilakukan dengan dukungan oksigen dan air untuk santri yang masih bisa berkomunikasi,” ujarnya.
Gubernur Jatim menyampaikan duka mendalam atas musibah ini dan menekankan pentingnya evaluasi agar ruang pendidikan dan asrama santri lebih aman ke depan. (ivan)
