Khofifah Pastikan Penanganan Pengungsi Semeru Berjalan Maksimal

parlemen | 21 November 2025 05:00

Khofifah Pastikan Penanganan Pengungsi Semeru Berjalan Maksimal
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung penanganan warga terdampak APG Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang. (dok bhirawa)

LUMAJANG, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung memantau penanganan warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Kamis (20/11). Sejumlah titik terdampak ia kunjungi, mulai posko pengungsian di SDN 4 Supiturang, Desa Sumbersari, hingga Jembatan Gladak Perak.

 

Khofifah menyampaikan bahwa getaran banjir sudah tidak terekam, namun status Semeru masih berada di Level IV (Awas). Karena itu, kesiapsiagaan tetap diberlakukan. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Jumat, (21/11/2025).

 

“Status Awas masih berjalan. Kita pastikan seluruh warga dalam kondisi aman,” tegas Khofifah.

 

 

BPBD mencatat dua wilayah pengungsian terbesar berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, dengan total sekitar 346 warga masih bertahan di berbagai titik. Di SDN 4 Supiturang saja terdapat 64 jiwa yang masih mengungsi. Khofifah menekankan pentingnya penguatan layanan kesehatan bagi pengungsi, terutama anak-anak dan lansia.

 

Ia mengapresiasi pengelolaan posko yang dinilai cukup tertata, meski beberapa area terlihat padat. 

 

“Pembagian ruangnya sudah bagus. Nanti sambil jalan kita benahi agar mobilitas warga lebih longgar,” ujarnya.

 

 

BPBD Jatim bergerak cepat setelah status Semeru naik menjadi Awas. Personel dikerahkan untuk mendukung penanganan bersama BPBD Lumajang, perangkat daerah, serta TNI–Polri.

 

“Kebutuhan dapur umum disiapkan Dinsos. Pakaian anak juga sudah kami distribusikan,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto saat meninjau lokasi.

 

Ia menyebut satu sekolah terdampak material vulkanik saat ini dipindahkan sementara, dan pembersihan di Desa Sumbersari terus dilakukan oleh warga, relawan, dan institusi terkait.

 

BPBD juga menambah dukungan logistik, mulai masker respirator, sepatu tahan api, selimut, hingga alat komunikasi dan chainsaw.

 

 

 

Dinas Sosial Jatim melalui Tagana Lumajang mengaktifkan dua dapur umum terdekat dengan lokasi terdampak.

Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani menyebut layanan konsumsi difokuskan untuk menjaga asupan warga.

 

Di dapur umum Balai Desa Sumberurip, Tagana memasak untuk 250 warga. Titik kedua di sekitar Kantor Kecamatan Candipuro menyediakan 250 paket siap saji setiap hari.

 

Selain kebutuhan pangan, Tagana juga memberikan layanan trauma healing dan fasilitasi pengungsian di Balai Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Sumpit Urang dengan total pengungsi lebih dari 300 orang.

 

Novi memastikan koordinasi terus diperkuat. 

 

“Keselamatan warga prioritas utama. Semua layanan darurat dan kesiapsiagaan tetap kami tingkatkan,”tegasnya. (ivan)