“Ada sentuhan manusia yang tidak bisa digantikan oleh AI. Bersekolah tidak sebatas mendapatkan nilai tertinggi, tapi ini momen untuk membangun pertemanan dengan teman-teman, guru, dan semua yang bekerja di sekolah ini. Inilah tempat kita membangun tenggang rasa dan kasih sayang, sesuatu yang tidak dimiliki AI untuk sekarang,” jelasnya.
Kembali ditekankan oleh Emil, masa SD adalah masa untuk mengembangkan sisi kemanusiaan generasi muda Jawa Timur. Terutama karena intelektualitas harus dibarengi dengan pendidikan karakter dan kekuatan nalar yang baik.
“Sekarang ini masanya merasakan sisi kemanusiaan kita. Intelektualitas saja tidak cukup. Tetapi logika untuk memahami masalah, untuk mencoba melihat akar dibalik permasalahan kini juga menjadi penting,” tegasnya.