Tak berhenti di situ, ia turut mengimbau kepada para pendidik dan sekolah dasar untuk emnyajikan soal-soal berformat pemecahan masalah guna mengasah para siswa. Dalam soal-soal ini, siswa akan diajak untuk menemukan cara kreatif memecahkan suatu masalah, dan tidak ada jawaban benar yang absolut.
“Saya sendiri melihat bagaimana efektifnya latihan pemecahan masalah diberikan kepada para siswa. Sekolah bisa membantu mengarahankan siswa-siswanya untuk mengasah _skill problem solving_ karena pada soal-soal ini tidak ada satu jawaban absolut yang benar, tidak ada obsesi pada jawaban benar, yang membatasi hanya imajinasi siswa sendiri,” sarannya.
Di akhir, Emil berpesan agar para siswa dan siswi di Jatim bisa menjadi generasi yang tidak takut pada kegagalan dan senantiasa membangun _sense of respect_ serta kasih sayang dengan sesama.