SURABAYA, PustakaJC.co- Perkembangan alat elektronik kian hari kian mencuat, baik dari internet, televisi, handphone, komputer dan lain-lain. Dulu, mengirim pesan harus melewati kantor pos dengan rentang waktu yang berbulan-bulan untuk sampai ke tempat tujuan. Namun, di era sekarang, mengirim pesan hanya menunggu hitungan detik untuk sampai ke tempat tujuan.
Jika awalnya berkomunikasi lewat tulisan tangan di atas lembaran kertas, sekarang hanya tinggal klik-klik dan kirim selesai. Kuncinya hanya pada ketersediaan pulsa atau kuota.
Ternyata di era modern ini, handphone memiliki manfaat yang sangat besar. Bukan hanya untuk bertukar kabar, tetapi juga bisa mengakses berbagai hal. Banyak aplikasi-aplikasi yang bermunculan yang di tawarkan kepada pengguna gawai. Dan salah satu aplikasi yang ditawarkan adalah game online.
Game online di masa kini sangatlah diminati oleh sebagian kalangan pemuda, bahkan dari anak kecil hingga orang tua. Game online memberikan hiburan di waktu senggang dengan berbagai genre yang di tawarkan.
Game online memberikan daya tarik sendiri dalam memainkannya. Sebab, grafik yang ditawarkan tidak monoton dan selalu memiliki perkembangan di setiap harinya.
Menurut sebuah data, pada tahun 2022, tercatat 67,88 persen penduduk di Indonesia telah memiliki telepon seluler. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2021 yang mencapai 65,87 persen.
Jumlah pemain game online di Indonesia meningkat antara 5—10% setiap tahunnya, terutama karena semakin pesatnya infrastruktur internet. Sampai sekarang, lebih terdapat lebih 25 juta pengguna game online di Indonesia, di mana 70% pemain game online di Indonesia berumur 13—17 tahun dan 18—24 tahun (Anjungroso, 2014).
Game online memberikan pengaruh positif ataupun negatif tergantung penggunanya. Dampak positif dari game online ini terhadap anak-anak yakni dapat melatih agresivitas sang anak, kepekaan, dan mentoring pertumbuhan anak. Dengan pengawasan yang baik, maka anak tak akan mengalami dampak negatif dari game online.
Bagi remaja yang peka akan peluang usaha, maka permainan daring bisa menjadi salah satu penghasilan. Sebagai contoh, membuat channel YouTube dengan genre game, bahkan sampai live streaming.
Di era sekarang tak mustahil bila seseorang bisa sukses dengan cara bermain game. Bahkan sekarang banyak turnamen-turnamen game online di berbagai negara. Hal ini sangat mendukung para pecinta game online untuk berpartisipasi dalam ajang tersebut.
Di lain sisi, efek negatif tak bisa dihindarkan. Banyak anak di bawah umur yang mengalami kecanduan. Banyak aktivitas yang wajib dilakukan malah ditinggalkan, seperti sekolah, belajar, mengaji, dan masih banyak lagi.
Hal ini perlu diperhatikan bagi orang tua, game online jika tidak diperhatikan dengan baik, malah bisa merusak pola pikir anak. Mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang keras, pemalas, dan egois. Perlu diperhatikan pula bagi orang tua untuk memilihkan game online yang sekiranya dapat mendidik.
Indonesia di Persimpangan, Menghadapi Tantangan Game Spekulasi Online yang Meningkat
Banyak kasus kriminal berangkat dari game online. Tidak sedikit juga anak muda melakukan cosplay berlagak seperti halnya yang ada di game, misalnya membunuh, merampok, mencuri, dan tindakan kriminalisasi lainya.
Berbagai cara bisa dilakukan oleh orang tua agar anaknya tidak terjerumus dan terkena dampak negatif dari game online. Beberapa di antaranya seperti meningkatkan kewaspadaan orang tua terhadap segala aktivitas sang anak, memberi game online dengan genre yang mendidik, dan memberikan schedule yang ketat.
Jangan biarkan sang anak memainkan game yang di dalamnya mengandung kekerasan. Batasi waktunya dalam melakukan screen time. Semua itu bisa dilakukan agar sang anak menjadi pribadi yang disiplin dan mencegahnya bertindak di luar batas yang diwajarkan. (int)