Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI untuk Siswa SD

pendidikan | 04 Desember 2024 18:54

Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI untuk Siswa SD
Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI untuk Siswa SD (dok detik)

SURABAYA, PustakaJC.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Sekolah Dasar, menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan tema "Pengembangan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan untuk Siswa Sekolah Dasar".

 

 Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran efektif mengenai coding dan kecerdasan buatan (AI) yang akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah dasar pada tahun pelajaran 2025-2026.

 

 Ia menekankan pentingnya keterampilan tersebut, mengingat perkembangan teknologi digital yang pesat, yang akan membantu anak-anak Indonesia menghadapi tantangan di masa depan.

 

“Seperti yang kita ketahui, banyak negara maju sudah memulai pengajaran teknologi tinggi seperti coding dan AI sejak dini. Kami juga berencana untuk memperkenalkan pembelajaran ini mulai dari sekolah dasar, dengan rencana menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026,” tutur Menteri Mu’ti, dalam keterangannya, Sabtu (30/11/2024).

 

“Kami sangat mengapresiasi berbagai masukan yang sudah kami terima terkait hal ini, dan tentu saja, kami ingin mendengar lebih banyak lagi untuk memastikan pembelajaran ini dapat diimplementasikan dengan baik di seluruh Indonesia,” tambahnya.

 

Menteri Mu'ti menyatakan bahwa meskipun ada beberapa pendapat yang berbeda tentang kebijakan ini, mayoritas respons yang diterima cenderung positif, terutama dari mereka yang menyadari pentingnya keterampilan digital bagi generasi muda Indonesia.

 

Sementara itu, Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen, Praptono, dalam laporannya menjelaskan bahwa coding dan AI bukan hanya sekadar teknologi, melainkan keterampilan krusial yang harus dimiliki generasi muda. 

 

Keterampilan ini akan membantu anak-anak menjadi lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan masalah kesehatan di masa depan.

 

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menggali pandangan dan masukan dari berbagai pihak mengenai urgensi pembelajaran coding dan AI bagi siswa muda. Kami juga berharap dapat merumuskan strategi yang tidak hanya efektif dalam memfasilitasi perkembangan keterampilan digital, tetapi juga menjaga keseimbangan dengan pelajaran dasar lainnya,” jelas Praptono.

 

Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia, khususnya dalam pengajaran coding dan AI di tingkat sekolah dasar. 

 

Para peserta diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merancang kurikulum yang tepat dan menyusun modul pembelajaran yang dapat diakses oleh semua sekolah di Indonesia, dengan memperhatikan berbagai kondisi fasilitas pendidikan di tiap daerah. (nov)