Menurutnya, menjaga keseimbangan antara pelestarian bahasa daerah dan penguatan bahasa Indonesia membutuhkan kesadaran serta komitmen bersama. Bahasa, menurut Mu’ti, adalah cerminan identitas kebangsaan yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
"Semoga kita semua terus memiliki kesadaran dan komitmen untuk memajukan bahasa Indonesia sekaligus melestarikan bahasa ibu sebagai warisan budaya yang berharga," tambahnya.
Berdasarkan data dari Ethnologue, sekitar 44 persen bahasa di dunia berada dalam kondisi terancam punah. Di Indonesia sendiri, dari 718 bahasa daerah yang ada, penelitian dari Australian National University (ANU) memperkirakan bahwa pada akhir abad ke-21, sekitar 441 bahasa berisiko punah akibat berkurangnya jumlah penutur. (nov)