SURABAYA, PustakaJC.co - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang seluruh SMA/SMK negeri menggelar kegiatan wisuda dan wisata sekolah. Larangan tersebut disertai ancaman sanksi tegas bagi sekolah yang melanggar.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa sekolah yang tetap nekat mengadakan wisuda akan dikenai sanksi berat. “Sanksinya ya berhenti, kita non-jobkan atau kita non-aktifkan sebagai kepala sekolah, karena itu konsekuensi,” ujarnya pada Minggu (18/5/).
Aries menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Gubernur Jawa Timur. Ia meminta seluruh kepala sekolah mematuhi aturan tersebut tanpa pengecualian. “Sudah jelas saya menyampaikan, hati-hati karena ini arahan Ibu Gubernur yang tidak boleh tidak dipatuhi, harus dipatuhi,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa larangan ini sudah disosialisasikan jauh sebelum topik ini ramai dibahas publik. “Itu kita dari awal, orang lain belum ngomong, kita sudah ngomong,” katanya.
Menurut Aries, kegiatan wisuda tidak memiliki urgensi dalam proses kelulusan siswa dan justru bisa menimbulkan beban ekonomi bagi orang tua. Ia menambahkan bahwa seluruh kepala sekolah telah menandatangani pakta integritas terkait larangan tersebut, yang dibacakan dalam forum resmi agar dipahami dan dihayati dengan sungguh-sungguh. (nov)
