SURABAYA, PustakaJC.co - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan bahwa sebanyak 33.182 sekolah yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) akan menerima bantuan program digitalisasi pembelajaran dari pemerintah.
“Sasaran daerah 3T yang sudah kita hitung itu sekitar 33.182 dari 300.000 sasaran sekolah penerima digitalisasi pembelajaran,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, dalam rapat bersama Panja Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal Komisi X DPR RI, Senin, di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Gogot menambahkan bahwa sekolah-sekolah tersebut mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), SD, SMP, SMA, SMK, hingga Sekolah Luar Biasa (SLB). Setiap sekolah akan mendapatkan jenis perangkat yang berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing.
Adapun perangkat digital yang disalurkan antara lain smart board atau papan tulis interaktif, laptop, internet satelit, serta panel surya. Semua perangkat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Program digitalisasi pembelajaran ini secara resmi diluncurkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, yang diperingati setiap 2 Mei. Dalam peluncuran tersebut, Kemendikdasmen memperkenalkan konsep smart classroom atau kelas cerdas yang akan menjadi wajah baru sistem pembelajaran di sekolah-sekolah Indonesia.
Lebih jauh, pada tahun ajaran 2025/2026, digitalisasi pendidikan akan diperkuat dengan penerapan metode pembelajaran deep learning, serta integrasi materi koding dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum. Inovasi ini diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan akses dan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
“Peluncuran program ini menjadi wujud nyata komitmen dari pemerintah dalam mempercepat pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan nasional,” ujar Abdul Mu’ti.
Ia juga menyebut bahwa kementeriannya telah menyiapkan distribusi 15.000 smart board untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah penerima program digitalisasi.