Pemprov Jatim Gulirkan 1.193 Beasiswa untuk Santri Unggul Tahun 2025

pendidikan | 21 Mei 2025 20:28

Pemprov Jatim Gulirkan 1.193 Beasiswa untuk Santri Unggul Tahun 2025
Pemprov Jatim Gulirkan 1.193 Beasiswa untuk Santri Unggul Tahun 2025 (dok antarajatim)

SURABAYA, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meluncurkan 1.193 kuota beasiswa dalam Program Beasiswa Santri Unggul Tahun 2025 yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur. Peluncuran program ini menandai komitmen Pemprov Jatim dalam mencetak generasi santri yang unggul dan berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.

 

"Santri bukan hanya penjaga nilai moral dan spiritual, tetapi juga aset intelektual bangsa. Ketika mereka diberi akses pendidikan tinggi, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang visioner, berakhlak, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat," ujar Khofifah dalam pernyataannya di Surabaya, Rabu (21/5/25).

 

Program ini bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi bagian dari strategi besar menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berakar pada nilai karakter. “Kita tengah menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas. Pesantren adalah kawah candradimuka terbaik untuk pembentukan karakter tersebut,” tegasnya.

 

Tahun 2025, Pemprov Jatim mengalokasikan dana sebesar Rp31,3 miliar untuk beasiswa ini. Dana tersebut dibagi dalam lima skema:

 

- Beasiswa S1 untuk 518 santri (Rp6,3 miliar)

- Beasiswa S2 untuk 225 santri (Rp4,27 miliar)

- Beasiswa S3 untuk 40 santri (Rp3 miliar)

- Beasiswa Ma’had Aly untuk 380 santri (Rp6 miliar)

- Beasiswa S2 ke Universitas Al-Azhar Kairo untuk 30 santri (Rp11,28 miliar)

 

Sejak diluncurkan pertama kali pada 2019, program ini telah menjangkau 6.876 santri dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Gubernur Khofifah menekankan pentingnya peran strategis pesantren dan santri dalam mendukung pembangunan, baik dari sisi moralitas maupun inovasi.

 

"Santri harus dilihat sebagai agen transformasi sosial. Mereka bisa menjadi akademisi, teknokrat, diplomat, bahkan entrepreneur. Kita hanya perlu membuka akses, membimbing, dan mempercayakan mereka dengan tanggung jawab," ucapnya.

 

Program beasiswa ini juga sejalan dengan visi Pemprov Jatim dalam menyiapkan Generasi Emas 2045 yakni generasi muda yang unggul secara kompetensi dan tetap berpijak pada nilai keislaman dan kebangsaan.

 

Khofifah juga menyampaikan bahwa pihaknya memberi perhatian khusus kepada pesantren yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, terutama melalui pemberian beasiswa bagi peningkatan kapasitas dosen tetap. Saat ini, sudah terdapat 14 dosen pesantren yang berhasil menempuh studi doktoral (S3).

 

Lebih jauh, program pengiriman santri ke Universitas Al-Azhar Mesir kini difokuskan pada jenjang S2, menggantikan program beasiswa S1 sebelumnya.

 

"Saya berharap, santri yang belajar ke Al-Azhar tidak hanya menjadi sarjana, tetapi juga pulang sebagai ulama, sesuai pesan KH Maimun Zubair," ujar Khofifah.

 

Menutup pernyataannya, Khofifah mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen untuk menyiapkan masa depan Indonesia bersama.

 

“Insya Allah, dari para santri hari ini akan lahir pemimpin-pemimpin besar esok hari yang membawa ilmu, akhlak, dan semangat kebangsaan,” tandasnya.