Pendidikan di Surabaya Masa Pemerintah Kolonial Belanda

pendidikan | 26 Mei 2025 06:11

1. ELS (Europeesche Lagere School)

Berdasarkan Prayudi dan Salindri Jurnal Pendidikan Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda di Surabaya Tahun 1901-1942 menuliskan sekolah ELS (Europeesche Lagere School) ditujukkan kepada anak-anak keturunan Eropa, timur asing, dan anak-anak tokoh terkenal. Pelajaran yang diajarkan dalam ELS yaitu menulis, membaca, berhitung, Bahasa Belanda, dan ilmu bumi.

2. HCS (Hollandsch Chineesche School)

Jurnal Pendidikan Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda di Surabaya Tahun 1901-1942 yang ditulis Prayudi dan Salindiri menambahkan Hollandsch Chineesche School merupakan sekolah yang ditunjukkan bagi anak-anak Cina.

Pendirian sekolah ini berlangsung pada 5 November 1903. Sekolah ini menggunakan Bahasa Kuo Yu (bahasa nasional Tiongkok). Selang beberapa bulan kemudian, sekolah dasar di Tepekong Straat berdiri pada 3 Februari 1904. HCS hanya memiliki 144 siswa dan 5 guru.

3. Sekolah Ongko Loro (De scholen der tweede Klasse)

Pendirian sekolah tidak hanya fokus kepada penggunaan Bahasa Belanda, ada sekolah menggunakan Bahasa Melayu termasuk Sekolah Ongko Loro (De scholen der tweede Klasse).

G.H Von Vaber dalam Prayudi dan Salindiri di Jurnal Pendidikan Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda di Surabaya Tahun 1901-1942, menggambarkan Sekolah Ongko Loro (De scholen der tweede Klasse) sebagai sekolah yang didirikan di daerah distrik dengan masa belajar selama 3 tahun.