SURABAYA,PustakaJC.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperluas akses pendidikan melalui program Sekolah Rakyat (SR). Sebanyak 19 SR akan resmi beroperasi mulai pertengahan Juli 2025, bertepatan dengan awal tahun ajaran baru.
Program ini dirancang untuk memberi ruang belajar bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan kelompok rentan. Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Seluruh kuota siswa di 19 sekolah tersebut telah terpenuhi bahkan sebelum sekolah dibuka. Dilansir dari jawapos.com, Jumat, (20/6/2025).
Kepala Dinas Sosial Jatim Restu Novi Widiani mengatakan seluruh persiapan teknis sudah rampung. Mulai dari fasilitas, tenaga pengajar, hingga peserta didik, semua telah siap.
“Fasilitas, tenaga pengajar, hingga siswa yang akan menempuh pendidikan di sana sudah lengkap,” ujar Restu Novi, Rabu, (18/6/2025).
Dari 19 sekolah yang siap dibuka, tiga di antaranya adalah SR yang dikelola langsung oleh Pemprov Jatim. Ketiganya tersebar di Kota Batu, Kota Malang, dan Lamongan, mencakup jenjang SMP hingga SMA. Masing-masing sekolah menampung 75 siswa dalam tiga rombongan belajar (rombel), dan seluruhnya sudah terisi penuh.
Melihat tingginya minat, Dinsos Jatim akan menambah kapasitas di SR Kota Batu dengan membuka tiga rombel tambahan. Dengan begitu, total siswa yang bisa ditampung di sekolah ini menjadi 150 orang.
“Pendaftar terus berdatangan, jadi akan kami tambah. Tapi proses seleksi tetap ketat dan transparan,” tegas Novi.
Ia menekankan bahwa seluruh tahapan seleksi dilakukan secara objektif dan diawasi langsung oleh pemerintah pusat. Nama-nama siswa yang lolos seleksi akan dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) resmi.
“Nama-nama siswa terpilih akan ditetapkan melalui SK, dan seluruh prosesnya dipantau langsung oleh pemerintah pusat,” tambahnya.
Pelaksanaan program SR tahun ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai Juli, bersamaan dengan masuknya sekolah formal, dan tahap kedua dijadwalkan pada bulan September.
Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk nyata komitmen Pemprov Jatim untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan menjangkau semua lapisan masyarakat. Tidak hanya menyediakan bangunan dan guru, program ini juga menjadi harapan baru bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan formal. (ivan)