Eri Cahyadi Minta Guru Kuasai AI agar Tidak Kalah dari Murid

pendidikan | 28 Juni 2025 21:07

Eri Cahyadi Minta Guru Kuasai AI agar Tidak Kalah dari Murid
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta guru untuk mengadopsi AI dalam kegiatan pembelajaran di kelas. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co -  Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mendorong para guru untuk menguasai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) agar tidak tertinggal dari peserta didik yang semakin akrab dengan teknologi digital. Seruan ini ia sampaikan saat menghadiri pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 2 Tahun 2024 di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu, (28/6/2025).

“Sehebat apapun mesin, tanpa adanya data yang kita masukkan ke situ (AI), itu tidak akan akurat. Jadi, manfaatkan teknologi itu untuk mengajar para murid,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dalam pidatonya. Dilansir dari jawapos.com, Sabtu, (28/6/2025).

Ia menekankan, pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Terlebih, saat ini generasi muda telah lebih dulu akrab dengan teknologi. Para guru diminta tidak tertinggal dan terus meningkatkan kapasitas diri.

“Mau tidak mau AI harus kita manfaatkan. Kan tidak mungkin nanti panjenengan (para guru) ketinggalan dengan anak-anak kita. Kita harus meng-upgrade diri kita ke arah digital,” tegas Eri.

Merujuk data Forum Ekonomi Dunia 2025, Eri menyebut bahwa 71 persen guru di dunia mengakui peran penting AI dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, peran guru tidak bisa dilepaskan dari kemampuan memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif.

Menurut Eri, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga fondasi penting pembangunan kota. Ia mengaku tak bisa memisahkan keberhasilan Surabaya dari jasa dan kontribusi guru.

“Surabaya tidak akan pernah menjadi hebat, tidak akan pernah menjadi kuat, tanpa adanya seorang guru yang luar biasa. Karena tanpa guru, saya juga tidak akan pernah bisa mengubah Surabaya menjadi lebih baik seperti saat ini,” ujar Walikota dua periode itu.

Eri juga menyampaikan bahwa berbagai persoalan kota, termasuk sosial dan pendidikan, tidak mungkin terselesaikan tanpa peran aktif guru. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh tenaga pendidik di Surabaya untuk tidak ragu berinovasi, beradaptasi dengan era digital, dan menjadikan AI sebagai mitra kerja.

“Adanya teknologi itu bisa dijadikan kekuatan besar. Tapi kekuatan itu harus dikolaborasikan dengan para guru agar bisa lebih cepat dan lebih efektif dalam menyampaikan pembelajaran,” tuturnya.

Dengan kolaborasi yang tepat antara teknologi dan tenaga pendidik, Eri optimistis Surabaya bisa mencetak generasi yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (ivan)