Kemenag Gelar Survei Nasional Indeks Keberagamaan Siswa dan Mahasiswa

pendidikan | 22 Agustus 2025 20:43

Kemenag Gelar Survei Nasional Indeks Keberagamaan Siswa dan Mahasiswa
Monev survei Indeks Keberagamaan Siswa dan Mahasiswa di NTB. (dok kemenag)

MATARAM, PustakaJC.co - Kementerian Agama melalui Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) tengah menggelar survei nasional Indeks Keberagamaan untuk siswa dan mahasiswa lintas agama. Survei ini melibatkan 2.484 responden dari 56 lembaga pendidikan di 45 kabupaten/kota dan 18 provinsi.

Kepala Pustrajak Penda, Rohmat Mulyana Sapdi, menegaskan survei ini penting untuk memotret sejauh mana generasi muda memahami, menghayati, dan mempraktikkan nilai keagamaan. Dilansir dari kemenag.go.id, Jumat, (22/8/2025).

“Generasi muda adalah kunci keberlanjutan bangsa. Melalui indeks keberagamaan ini, kita ingin memastikan pendidikan agama mampu menumbuhkan sikap moderat, toleran, dan inklusif,” ujar Rohmat saat monitoring di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, Rabu, (20/8/2025).

Survei ini menyasar lembaga pendidikan lintas agama, mulai dari Institut Agama Kristen Negeri Tarutung (Sumut), STAB Maitreyawira Pekanbaru (Riau), STAH Dharma Nusantara Jakarta, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar (Bali), IAHN Gde Pudja Mataram (NTB), hingga STAKN Sentani (Papua). Tahun ini belum menyasar Khonghucu, namun dijadwalkan masuk tahun depan.

Dalam pelaksanaan di NTB, Rohmat menggandeng Guru Besar Antropologi Budaya UHN I Gusti Bagus Sugriwa, I Nyoman Yoga Segara, untuk menyempurnakan instrumen khusus bagi mahasiswa Hindu.

“Kegiatan ini berskala nasional dan digelar serentak. Saya diminta Pak Kapus untuk menelaah instrumen khusus siswa/mahasiswa Hindu agar lebih relevan,” tutur Yoga di hadapan para responden.

Survei ini juga berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan ditargetkan rampung tahun ini. Hasilnya akan dipublikasikan sebagai rujukan strategis bagi kebijakan pendidikan agama di Indonesia.

Dengan adanya indeks keberagamaan ini, Kemenag berharap lahir generasi muda yang religius, moderat, toleran, serta mampu menghadapi tantangan era digital dan globalisasi. (ivan)