Program ini mencakup pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT), uang saku bulanan, hingga biaya penunjang perkuliahan. Selain fokus pada mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN), pemkot juga tengah mengkaji perluasan ke perguruan tinggi swasta (PTS).
“Targetnya tahun 2026 bisa menjangkau PTS, supaya tidak ada anak Surabaya yang tertinggal hanya karena jalur kuliahnya berbeda,” tegas Eri.
Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Hidayat Syah, menambahkan, lonjakan kuota tahun ini didorong tingginya minat masyarakat. Dari 3.500 kuota tahun lalu, kini tersedia 5.908 kursi penerima beasiswa yang dibagi dalam dua semester.