Inayah menambahkan, program ini telah menggunakan Learning Management System (LMS) berskala ASEAN dan nantinya bisa diikuti oleh berbagai kalangan.
“Sebenarnya AI Ready ASEAN ini juga untuk orang tua dan siswa SMA, tapi saat ini kami fokuskan dulu pada mahasiswa,” jelasnya.
Ia berharap program ini mendorong mahasiswa agar memanfaatkan teknologi AI secara bijak.
“AI itu seperti pisau bermata dua, bisa digunakan untuk hal positif atau negatif. Yang penting digunakan untuk mempermudah pekerjaan, bukan untuk plagiat,” pungkas Inayah. (ivan)