Contohnya, siswa AR kelas VIII yang sempat absen tiga hari tanpa keterangan. Tim sekolah mendatangi rumahnya di Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. AR tinggal bersama nenek renta dan dua orang omnya karena orangtua berpisah, sementara ayahnya dipenjara.
“Neneknya hanya berjualan tempe di pasar, omnya ojek online dari pagi sampai malam, yang satunya lagi montir motor balap. Tidak ada orang yang bisa mendampingi setiap saat,” jelas Ani.
Program home visit ini memastikan siswa tetap bersekolah dan mencegah mereka putus sekolah, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih. (ivan)