Kolaborasi empat tahun ini dirayakan melalui pameran karya yang menampilkan inovasi digital siswa, mulai dari aplikasi, robotika, hingga teknologi Internet of Things (IoT). Dari lebih 400 ide solusi, tujuh kelompok siswa dipilih menampilkan hasil terbaik berdasarkan komitmen dan konsistensi selama pelatihan.
Sejumlah siswa mengaku materi digital skill yang didapat jauh melampaui pelajaran TIK di sekolah. Yaisi Azzahra Saputra, siswa SMAN 1 Widodaren, Ngawi, mengatakan program ini mengenalkan mereka pada teknologi IoT, optik, pengembangan aplikasi, hingga pembuatan situs web.
“Kami tidak hanya belajar konsep, tetapi bisa membuat dan mengembangkan ide baru,” imbuh Yaisi.
Siswa peserta program telah menghasilkan aplikasi seperti SIMART dan Scrolling, beberapa laman web, termasuk Serasada dan layanan masyarakat Dokter Rajuman. Mereka juga mengembangkan produk IoT, seperti Smart Fishpond dan Tanuk Box, yang memadukan sensor, sistem otomatisasi, serta pemantauan berbasis ponsel. (ivan)