Unicef Dorong Pelajar Jatim Kuasai Keterampilan Digital dan STEM

pendidikan | 27 November 2025 06:18

Unicef Dorong Pelajar Jatim Kuasai Keterampilan Digital dan STEM
Penyerahan penghargaan kepada siswa sekolah di Jawa Timur atas inovasi. (dok suaraindonesia)

SURABAYA, PustakaJC.co – Upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Jawa Timur mendapat dorongan melalui program keterampilan digital yang digagas Unicef bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Program ini menargetkan siswa SMA, khususnya meningkatkan partisipasi remaja perempuan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

 

Chief of Education Unicef Indonesia, Katheryn Bennett, menekankan manfaat langsung yang dirasakan peserta menjadi indikator penting keberhasilan inisiatif tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat kapasitas manusia. Dilansir dari suaraindonesia.com, Kamis, (27/11/2025).

 

“Kami berharap momentum yang sudah tercipta dapat terus dijaga. Perluasan jangkauan peserta akan dilakukan melalui berbagai bentuk kemitraan, baik dengan pemerintah daerah maupun sektor publik dan swasta,” ujar Bennett saat menghadiri Demo Day di Surabaya, Rabu, (26/11/2025).

 

 

 

Saat ini, 60 persen peserta program merupakan pelajar perempuan, angka yang dinilai signifikan untuk memperkuat representasi perempuan di bidang STEM. Rencana kelanjutan program tahun depan masih dalam tahap perencanaan teknis.

 

Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa, Arie Rukmantara, menambahkan bahwa Program Double Track milik Pemprov Jawa Timur kini memasukkan keterampilan digital sebagai materi pelatihan tambahan. Melalui kemitraan dengan ITS dan Dinas Pendidikan Jatim, siswa dapat memilih pelatihan digital, selain opsi sebelumnya seperti engineering, tata boga, dan hospitality.

 

“Setelah empat tahun bekerja sama, sudah 8.000 anak mengikuti program ini, dan 60 persen di antaranya remaja putri,” kata Arie.

 

 

Kolaborasi empat tahun ini dirayakan melalui pameran karya yang menampilkan inovasi digital siswa, mulai dari aplikasi, robotika, hingga teknologi Internet of Things (IoT). Dari lebih 400 ide solusi, tujuh kelompok siswa dipilih menampilkan hasil terbaik berdasarkan komitmen dan konsistensi selama pelatihan.

 

Sejumlah siswa mengaku materi digital skill yang didapat jauh melampaui pelajaran TIK di sekolah. Yaisi Azzahra Saputra, siswa SMAN 1 Widodaren, Ngawi, mengatakan program ini mengenalkan mereka pada teknologi IoT, optik, pengembangan aplikasi, hingga pembuatan situs web.

 

“Kami tidak hanya belajar konsep, tetapi bisa membuat dan mengembangkan ide baru,” imbuh Yaisi.

 

Siswa peserta program telah menghasilkan aplikasi seperti SIMART dan Scrolling, beberapa laman web, termasuk Serasada dan layanan masyarakat Dokter Rajuman. Mereka juga mengembangkan produk IoT, seperti Smart Fishpond dan Tanuk Box, yang memadukan sensor, sistem otomatisasi, serta pemantauan berbasis ponsel. (ivan)