Dua dasawarsa selepas Kiai Idham menamatkan studinya di Pondok Pesantren Gontor (1962), ada pula sosok yang menyelesaikan pendidikannya di almamater yang sama dan kelak mengikuti jejaknya memimpin PBNU. Tokoh itulah yang dikenal sebagai KH Hasyim Muzadi.
Sebagai seorang yang haus akan ilmu, Pendiri Pondok Pesantren Al-Hikam di Depok, Jawa Barat dan Malang, Jawa Timur itu tidak hanya mencukupkan diri dengan apa yang didapatnya dari Ponorogo. Ia meneruskan pengembaraan keilmuannya di Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem, Rembang, Jawa Tengah; Pondok Pesantren Al-Fadholi Senori dan Pondok Pesantren Tanggir yang terletak di kota kelahirannya, yaitu Tuban, Jawa Timur.
Pengetahuannya dari pesantren-pesantren tersebut dilengkapi dengan pengalamannya berorganisasi dari level paling bawah. Ia memulai karirnya di NU sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Bululawang, Malang (1965), Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Malang (1966), Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Malang (1967-1971), Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Malang (1971-1973), hingga Ketua PCNU Malang (1973-1977).