Lembuswana telah meretas dari masa-masa, mulai dari Zaman Kerajaan Hindu tertua sampai Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, namun maknanya bagi masyarakat tetap sama hingga ini.
“Makna bagi warga Kutai tetap tidak berubah bahwa sosok ini mengikhtisarkan pula pemimpin yang mulia seharusnya juga mengayomi rakyat,” pungkasnya. (int)