JOMBANG, PustakaJC.co - Pada tahun 1953, KH Moh Ashiem Ilyas menciptakan lambang yang kini menjadi simbol Pesantren Tebuireng. Lambang tersebut lebih dari sekadar desain, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai perjuangan, keteguhan, dan semangat juang yang terus menginspirasi santri dan alumni Tebuireng.
Pesantren Tebuireng, salah satu pusat peradaban Islam di Indonesia, tak hanya dikenal melalui kontribusi para alumni, tetapi juga lewat lambang yang menjadi simbol identitas perjuangan. Lambang ini diciptakan oleh KH Moh Ashiem bin Muhammad Ilyas pada tahun 1953, tanpa adanya perintah resmi dari pesantren. Kiai Ashiem yang dikenal dengan bakat menggambarnya, merancang lambang tersebut menggunakan bolpoin berlogo angsa. Dilansir dari nu.or.id, Kamis, (1/5/2025).
Lambang tersebut terdiri dari lima komponen utama yang masing-masing mengandung filosofi mendalam: