Wisata

Misteri Candi Gedog yang Hilang di Blitar

Misteri Candi Gedog yang Hilang di Blitar
dok blitarid

 

Penampakan semacam itu, bagi Sugeng merupakan pertanda bagi warga Gedog sekitarnya untuk segera melakukan upacara selamatan. Subagyo, anak mantan Lurah Gedog, mengaku pada masa kecilnya warga rutin menggelar upacara di Punden Joko Pangon. Menurutnya, danyang (penjaga gaib) yang tinggal di Punden Joko Pangon menyukai pertunjukan wayang orang.

 

"Warga rutin menggelar upacara di Punden Joko Pangon, untuk menghormati leluhur dan meminta berkat keselamatan," terang Subagyo.

 

Selain itu, ada beberapa pantangan kepada warga Gedog agar tetap aman dan damai. Di antara larangan itu, semua wanita tidak boleh mengurai rambutnya jika habis keramas. Warga Gedog juga dilarang memakai sarung bermotif kotak-kotak hitam putih yang lazim dipakai orang Bali.

 

"Ada yang tidak percaya tetap dipakai. Katanya oleh-oleh dari saudaranya. Pak RT sebelah itu dulu. Melanggar larangan Mbah Pangon ya jadi hilang sak wong-wonge (sarung sama orangnya hilang)," cerita Karyati.

Baca Juga : Masjid Baitul Hamdi, Saksi Dahsyatnya Semburan Lumpur Lapindo
Bagikan :