Wisata

Kisah Dewa dan Dewi Sapi yang Jadi Simbol Kehormatan di Pulau Sapudi

Kisah Dewa dan Dewi Sapi yang Jadi Simbol Kehormatan di Pulau Sapudi
dok viva

 

“Keistimewaan Pulau Sapudi sebagai sentral sapi terbesar di dunia banyak diulas di buku Peduli Peternakan Rakyat,” jelas Ir Heni Muhardini, Sekretaris Dinas Peternakan Jatim pada 2010 lalu yang dimuatKominfo Jatim.

 

Menurutnya dalam buku karya Sofyan Sudrajat dijelaskan Pulau Sapudi telah terkenal sebagai Pulau Sapi sejak masa penjajahan Belanda. Di pulau itu pada tahun 1918 populasi sapi asal Madura dilaporkan sebanyak 713.126 ekor.

 

Tiga tahun kemudian atau tepatnya tahun 1921, jumlahnya meningkat. Tiap kilometer rata-rata terdapat 112 ekor. Angka ini setara dengan salah satu provinsi di Belanda pada waktu itu dengan jumlah sapi tiap kilometernya mencapai 115 ekor.

 

Hal yang menarik adalah Warga Sapudi juga melarang sapi dari ras lain masuk ke wilayah ini. M. Hasan yang juga juragan sapi, mengatakan, sapi dari ras lain bisa mengubah keturunan asli dewi sapi.

 

“Kearifan lokal inilah yang turut menjaga kemurnian genetik sapi ras Madura, selain dari aturan pelarangan masuknya sapi dari ras lain yang tertera di staatsblad tahun 1934,” tulis Gunawan MS dalam buku Sapi Madura sebagai Ternak Kerja, Potong, Karapan dan Sonok.

Baca Juga : Pj. Sekdaprov Bobby Berangkatkan Mudik Gratis Moda Kapal Laut Rute Jangkar-Raas
Bagikan :