"Berbagai pihak bersatu padu memberiksn perhatian yang tinggi terhadap ikhtiar untuk membangkitkan UMKM Jatim. Salah satunya dengan kontribusi fintech dalam hal pendanaan yang akan menunjang konsumsi produk lokal," sebutnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Emil memaparkan, potensi ekonomi kreatif Jatim yang cukup besar ini didominasi oleh sektor kuliner (74,07%), fesyen (14,41%), dan kriya (7,25%).
Wagub Jatim ini optimis, bahwa kecintaan terhadap produk lokal, didukung dengan kontribusi melalui pendanaan dalam bentuk crowdfundjng, akan meningkatkan kebanggaan masyarakar Jatim dan Indonesia terhadap local brands.
"Potensi ekonomi kreatif tersebut akan dapat dioptimalkan dengan menumbuhkan kecinraan terhadap produk lokal dan meningkatkan kebanggaan kita dalam menggunakan produk tersebut," tukasnya
Emil pun berdialog dengan beberapa investor yang hadir. Seperti Iskandar dari Lamongan dan Ririn dari Gesangan yang telah lebih dari sekali berinvestasi pada UMKM dalam negeri. Mereka mengatakan, ada kepuasan serta kenyamanan tersendiri ketika bisa berinvestasi dan berbelanja di toko dimana mereka turut menanamkan modal.
"Saya senang dapat berinvestasi di suatu toko yang dekat dengan saya, apabila membutuhkan sesuatu, bisa berbelanja di toko yang rasanya milik sendiri jadi jauh lebih nyaman. Saya merasa dapat saling menguatkan dan mendukung dengan sesama," kata Ririn. (ayu)