YOGYAKARTA, PustakaJC.co — Kawasan Stasiun Tugu Jogja terus ditata oleh PT KAI sejak 2019. PT KAI kini memfungsikan kembali terowongan bawah tanah atau underpass di stasiun tersebut.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Franoto Wibowo mengatakan revitalisasi Stasiun Tugu telah dilakukan sejak 2019 terus dilanjutkan. “Kami masih terus berkoordinasi dengan stakeholder untuk pengembangan Stasiun Jogja [Stasiun Tugu],” katanya.
Saat ini, PT KAI memasang eskalator dan underpass di stasiun tersebut.
“Kami sekarang meningkatkan layanan di stasiun Jogja seperti reaktivasi underpass Stasiun Jogja [Stasiun Tugu]. Kami pasang eskalator, dari peron tengah menuju ke arah selatan, ketika akan naik kereta jarak jauh tidak melewati jalur KA 1,2 dan 3,” katanya.
Sementara, Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono mengatakan penataan kawasan Stasiun Tugu perlu integrasi dari kawasan sekitarnya.
Menurut Benny, kawasan Stasiun Tugu tidak dapat dipandang hanya area stasiun, tetapi terintegrasi pula dengan sejumlah titik di sekitarnya, seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali, area Malioboro, serta kawasan Kotabaru.
“Itu bagian yang tidak terpisahkan dari penataan Sumbu F. Penataannya mesti terintegrasi,” katanya.
PT KAI dapat menata di wilayah Stasiun Tugu Jogja. Namun, penataan tersebut harus dikoordinasikan agar tidak berbenturan dengan penataan kawasan Sumbu Filosofi. “Konsepnya memang boleh dari PT KAI [terkait penataan Stasiun Tugu], boleh tidak masalah. Saling terintegrasi antara penataan Sumbu Filosofi [dengan penataan Stasiun Tugu] supaya lalu tidak benturan,” katanya. (int)