Wisata

Panataran, Candi Masa Akhir Majapahit

Panataran, Candi Masa Akhir Majapahit
Dok wikipedia

SURABAYA, PustakaJC.co - Apakah Kawan pernah berkunjung ke Candi Panataran? Candi terbesar di Jawa Timur itu sungguh menggoda. Berbagai bentuk bangunan didirikan pada lahan seluas 12.496 meter persegi. Bangunan masterpiece-nya berupa Candi Angka Tahun yang menjadi lambang Kabupaten Blitar dan Kodam V Brawijaya. Selain itu, ternyata di candi tersebut juga menyimpan kisah romantis yang dipahatkan pada dindingnya.

 

Kisah pembangunan Candi Panataran menarik untuk diikuti. Bangunan suci bernama asli Rabut Palah tersebut hingga kini belum diketahui pendirinya. Berita tertua tentang Rabut Palah tidaklah membahas tentang pendirian bangunan suci, melainkan penganugerahan tanah perdikan yang menaungi bangunan suci tersebut.

 

Ialah Raja Kertajaya dari Kadiri pada tahun 1119 yang meresmikan tanah perdikan tersebut. Bahkan raja terakhir Kadiri juga memerintahkan kepada keempat lurah penerima anugerah raja untuk mewakilinya beribadah setiap hari memuja Battara Palah.

 

Kabar bangunan suci Palah pada masa Singhasari tidak terdengar. Namun, para penguasa Majapahit berlomba-lomba memperbesar kompleks tersebut. Pengembangan Candi Panataran dimulai oleh Raja Jayanegara pada tahun 1319-1323. Raja kedua Majapahit tersebut menyumbangkan gapura dan arca Dwarapala di ketiga halamannya.

Baca Juga : Masjid Baitul Hamdi, Saksi Dahsyatnya Semburan Lumpur Lapindo
Bagikan :