Fakta Menarik Banda Neira, Surga Rempah-Rempah dengan Keindahan Eksotis

wisata | 09 Desember 2024 15:17

Fakta Menarik Banda Neira, Surga Rempah-Rempah dengan Keindahan Eksotis
Fakta Menarik Banda Neira, Surga Rempah-Rempah dengan Keindahan Eksotis (dok mongabay)

SURABAYA, PustakaJC.co - Kepulauan Banda Neira di Maluku menjadi perbincangan hangat di Twitter dan trending karena keindahan alamnya yang memukau. Banda Neira telah lama dikenal sebagai surga tropis oleh pelaut mancanegara.

 

Kekayaan alamnya, terutama rempah-rempah seperti cengkeh dan pala, telah menarik perhatian bangsa Eropa, Tiongkok, dan Arab sejak lama. Pada masanya, rempah-rempah tersebut dianggap sangat berharga, bahkan setara dengan emas.

 

Menurut kkpk.go.id, Banda Neira adalah gugusan pulau yang berjarak 132 km di tenggara Ambon. Kepulauan ini dikenal sebagai Kepulauan Banda, yang terdiri dari tiga pulau besar (Banda Besar, Neira, dan Gunung Api) serta tujuh pulau kecil (Ay, Rhun, Hatta, Karaka, Sjahril, Nailaka, dan Batu Kapal). Terletak di tepi jurang laut terdalam di Indonesia, yaitu Laut Banda, perairan di kawasan ini memiliki kedalaman lebih dari 6.500 meter.

 

 

Keindahan bawah laut Banda Neira sangat memukau. Wisatawan yang melakukan penyelaman dapat menikmati 22 spot menyelam yang menakjubkan, seperti Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (Pulau Banda Besar), Tanjung Burang (Pulau Banda Besar), Batu Kapal, Mandarin City (Jetty Reef), dan Pasir Putih (Lighthouse Pulau Neira).

 

Kepulauan Banda Neira juga memiliki spot snorkeling di perairan dangkal, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan terumbu karang beragam jenis. Selain itu, terdapat lebih dari 350 spesies biota laut, termasuk ikan, kerang purba, rumput laut, moluska, gurita, udang, kepiting, dan penyu.

 

Waktu terbaik untuk mengunjungi Banda Neira adalah antara bulan April hingga November, saat cuaca cerah dan ideal untuk berbagai aktivitas laut.

 

Fakta Menarik tentang Banda Neira, Maluku

Penghasil Rempah-Rempah
Banda Neira dikenal sebagai penghasil utama rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada. Pulau ini bahkan menjadi satu-satunya sumber pala terbaik di dunia. Pada masa penjajahan, harga pala yang setara dengan segenggam emas membuat Banda Neira diperebutkan oleh Inggris dan Belanda.

 

 

Lokasi Pengasingan Tokoh Nasional
Pulau ini memiliki nilai sejarah karena menjadi tempat pengasingan Wakil Presiden pertama Indonesia, Bung Hatta, dan Perdana Menteri pertama, Sutan Sjahrir.

 

Keindahan yang Diabadikan pada Uang Kertas
Keindahan alam Banda Neira begitu memukau hingga sempat diabadikan dalam desain uang kertas Rp1.000.

 

Gunung Vulkanik yang Eksotis
Banda Neira menawarkan pemandangan hutan tropis dan tumbuhan aromatik yang luas. Pulau ini juga memiliki gunung vulkanik aktif yang bisa didaki, memberikan pemandangan indah dari puncaknya.

 

 

Wisata Bawah Laut yang Menakjubkan
Perairan Banda Neira menyimpan keindahan terumbu karang dan beragam biota laut. Pulau ini menawarkan 30 lokasi menyelam serta spot snorkeling yang indah. Wisatawan juga dapat menikmati pasir putih dan air laut biru jernih tanpa harus menyelam.

 

Benteng Peninggalan Belanda
Banda Neira memiliki warisan sejarah berupa Benteng Nassau dan Benteng Belgica. Benteng Nassau masih berdiri kokoh, sementara Benteng Belgica, yang awalnya dibangun Portugis dan kemudian dikuasai Belanda, telah direnovasi beberapa kali setelah rusak akibat gempa bumi.

 

Bangunan Istana Bersejarah
Terdapat istana peninggalan Belanda di Desa Dwiwarna, yang dahulu digunakan sebagai kantor administrasi pemerintah kolonial. Bangunan ini juga menjadi kediaman resmi gubernur dan residen, dengan desain yang menyerupai Istana Bogor saat ini.

 

 

Rumah Budaya Banda Neira
Rumah Budaya Banda Neira menyimpan koleksi peninggalan Belanda, termasuk lukisan dan meriam yang terjaga dengan baik. Lokasinya hanya sekitar 25 meter dari Pelabuhan Pelni.

 

Monumen Parigi Rante
Monumen ini dibangun untuk mengenang penduduk Banda Neira yang menjadi korban pembantaian di masa penjajahan Belanda oleh Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1627.

 

Banda Neira, dengan keindahan alam dan sejarahnya yang kaya, adalah destinasi yang memadukan pesona eksotis dan nilai budaya yang tak ternilai. (nov)