Jalan Bubutan Surabaya, Tempat Bersejarah dan Hunian Para Sudagar

wisata | 18 Maret 2025 13:40

Jalan Bubutan Surabaya, Tempat Bersejarah dan Hunian Para Sudagar
jalan bubutan (dok travelid)

SURABAYA, PustakaJC.co - Jalan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur menyimpan kisah sejarah bagi perjuangan Indonesia. Bertepat di Kota Pahlawan, di kawasan ini berdiri Gedung Nasional Indonesia (GNI) serta Kantor Pengurus Pusat NU pertama di Surabaya.

Sejarawan Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo menjelaskan bahwa Jalan Bubutan menjadi lokasi penting di Surabaya. Karena mewarnai periode pergerakan hingga pra kemerdekaan.

"Bubutan itu menjadi lokasi penting karena lahirnya sejarah NU pertama itu di Bubutan, kemudian Gedung Nasional Indonesia yang dipimpin dr. Soetomo. Menjadi tempat penting sejak periode pergerakan, pra-kemerdekaan," ujarnya yang dimuat Detik.

Kuncar mengungkapkan Jalan Bubutan berkaitan erat dengan keberadaan GNI yang didirikan oleh dr. Soetomo. Sosok ini adalah salah satu dari pendiri Budi Utomo (20 Mei 1908) yang sangat berperan pada masa pergerakan nasional.

Sementara itu, GNI merupakan dapur pergerakan nasional yang menjadi tempat aktivitas ekonomi, kebudayaan, politik, kesehatan hingga pendidikan. Dirikan pada tahun 1927, gedung ini beroperasi hingga tahun 1940.

"Gedung Nasional sebagai pusat gerakan ada aktivitas ekonomi, kebudayaan, politik, kesehatan dan pendidikan. Sejak tahun 1927, telah ada Gedung Nasional itu dan ditutup 1940, zaman Jepang sudah tidak kepakai," ungkapnya.

Di Jalan Bubutan, jelas Kuncar juga ada kantor Kantor Pengurus NU pusat pertama di Surabaya. Pada masa sekarang, gedung itu masih digunakan sebagai kantor PCNU Surabaya.

"Ya gedung NU itu kan sampai sekarang masih dipakai, kantor NU pertama, pengurus NU pusat pertama di Surabaya ada di sekitar Jalan Bubutan situ," tegasnya.

Walau tidak banyak catatan sejarah, Kampung Bubutan masih dikenal dengan rumah-rumah dengan arsitektur indah. Padahal rumah-rumah ini hampir semuanya milik pribumi.

Dikatakan oleh Kuncar, kawasan ini tidak pernah dihuni oleh orang asing. Dari dulu, jelasnya rumah-rumah itu dimiliki oleh orang pribumi yang berprofesi sebagai saudagar.

"Di kampung Bubutan itu rumahnya bagus-bagus, semuanya itu saudagar pribumi sampai yang menghadap jalan itu saudagar pribumi, tidak ada orang asing sama sekali. Dari dulu sampai sekarang, hampir di seluruh gang, cuma mungkin sekarang disewakan," urai dia.

"Sampai Jalan Bubutan, Jalan Pahlawan itu semuanya milik orang pribumi yang mana dalam tanda kutip itu orang kaya dari dulu sampai zaman sekarang. Rumah-rumahnya yang hadap ke jalan raya khususnya," tandasnya.

Hingga sekarang, Jalan Bubutan menjadi lokasi strategis di Kota Surabaya. Pasalnya kawasan ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang mencerminkan perpaduan arsitektur kolonial dan modern.

Jalan Bubutan sudah dipenuhi oleh deretan pertokoan, perkantoran, dan fasilitas umum yang menjadikannya salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis. Tetapi Kawasan ini masih mempertahankan nilai sejarahnya. (int)