Di masa Batavia, Sungai Cisadane memiliki peran penting dalam jalur transportasi logistik. Sungai ini digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan bambu, yang diangkut menggunakan getek, yaitu kendaraan air tradisional yang terbuat dari bilah bambu yang diikat bersama. Getek ini digunakan untuk pengangkutan barang dan bahan bangunan setiap harinya.
Saat ini, Sungai Cisadane telah menjadi salah satu destinasi wisata alam yang populer, terutama di kawasan yang dikelilingi oleh kuliner lokal. Selain itu, sungai ini juga terkenal dengan berbagai cerita mistis yang berkembang di sekitarnya, seperti kisah tentang buaya putih dan makhluk berukuran kecil yang dipercaya sebagai kurcaci.
Konon, kemunculan buaya putih ini berawal dari banjir besar pada tahun 1932 atau 1962, dan ada juga cerita mengenai kura-kura besar dengan tulisan Mandarin di cangkangnya. Beberapa penduduk bahkan mengisahkan sosok manusia kecil yang muncul di kawasan pintu air, yang mereka percaya memiliki hubungan dengan tanda kiriman air. (nov)